Wednesday 9 April 2014

Sekuntum Bunga

Kudup di tangkai
bila mentari bertandang
embun menitik membasahi
kelopak yang malu berkembang
dalam pasu hiasi jambangan

Sekuntum bunga
bila ku sentuh dengan hati
bergetar rentak naluri
melihat kudup mula bimbang
akan indah berkembang
santapan sang kumbang

Sekuntum bunga
mekar hiasan taman
indahnya adalah teman
hiasan sebuah lukisan
nalurinya adalah getaran
seorang aku di tepian
menanyam aksara di selendang puisi

Sekuntum bunga 
Rindu tak terperi
antara igauan dan realiti
tertinta salam perpisahan
kelopak pergi mencipta memori
atas nama putaran takdir Illahi

24 Januari 2014

No comments:

Post a Comment