Wednesday 8 January 2014

Bayu Berbisik ....

Bayu berbisik padaku
Ketika mentari mula luruh
di kaki langit
sendunya menderu singgah
di cuping telinga
kisah saratnya mengendong pesanan
bila pungguk ditinggalkan
bila rambulan membawa impian

Bayu berbisik kembali padaku
tika ku hirup secawan kopi
kisahnya dari desa sepi
ada setitis harapan berat
terlurut tak mampu dikendongi
titis airmata seorang ibu
titis peluh susah seorang ayah
berbicara dalam doanya
tentang rindu tak pernah surut
tentang sayang tak akan larut
seorang anak ingatannya terhanyut

Bayu berbisik padaku 
desirnya jauh berlalu 
andai telah lepaskan harapan
di lautan takdir 
usah sedih bila telah pasrah
usah berkeluh andai telah redha

~Nurr Bayu ~
9 Januari 2014

Thursday 2 January 2014

Andai...

Andai aku 
lukis wajah rindu
bukan untuk pameran mata
bukan untuk jualan.....
Rindu itu untuk aku
bila aku tidak mampu
menyulam hari-hari
bersamamu

Andai aku
bercerita tentang perasaan
tidakkan ku suarakan padamu 
perasaanku bukan untuk tontonan
perasaanku bukan untuk dipertimbangkan
Dirimu perlu merasai
andai akulah di hatimu
matamu bisa memahami
andai akulah takdirmu

Andai aku 
bisa berjalan di sisimu
tiada ku harap untuk terusan
menjadi seorang teman di perjalanan
tiada ku impi bergandingan
bersamamu di denai impian 
kerana

Aku hanya ingin bersamamu
bila dirimu seorang imam
aku seorang makmum
dirimu seorang khalifah
aku seorang pengikut setiamu
dirimu sebuah bahtera
akulah lautanmu

~ Nurr Bayu ~
Januari 2014

Setitis Rindu

Di meja kenangan
di sisi pena kesepian
menitipkan rahsia hati
terpendam di dasar harapan
tika setitis impian menitik
pecah di hamparan takdir

Melukis sebuah potret ingatan
jemari masih lincah menarikan
warna semalam yang berselerakkan
ku conteng bersama segugus keinginan
melimpah di tebing waktu

Titisan rindu
tempiasnya hingga ke saat ini
bila aku selak langsir di jendela semalam
ada segumpal rasa yang membara
ada segumpal rasa yang mendalam

~ Nurr Bayu ~
Januari 2014