Tuesday 22 April 2014

Ketulusan

Ku garap harapan atas permaidani takdir
perasaan yang menyapa di balik tabir
ku buka relung jalinan ini
membiarkan langkah hatimu terpatri

Ketulusan ini
ku anyam kala di tepian danau
ada sepi yang menemani
keresahan yang membungkam
aku biarkan walau hati bergelora
aku akur bila takdir ini menyapa
aku hadam bila rasa ini ada

Telah ku redhai
kala qalbu berbisik rindu
telah ku relakan
kala rasa menambat jiwa
telah ku tuluskan
saat irama kita bersatu....

22 April 2014


#andai diberi warna dan kanvas ,aku rela memilih kanvas.Kanvas yang kosong dan aku tidak akan membiarkan warna tercalit di atasnya kerana di atas kanvas itu telah ku lukis ketulusan hatiku.... tiada di mata,ada rasa di jiwa..






Thursday 10 April 2014

Ceritakan Padaku


Teman
ceritakan padaku
lorek awan laramu
mengundang hujan
di tasik hatimu
tak pernah kontang

Teman
ceritakan padaku
hanyutnya kolekmu
di kali deras
rakus dengan arus
hilang pandangan mata
lenyap pedoman dada

Teman
ceritakan padaku
saratnya bagasi kirimu
tampak kosong
hulurkan tangan kananmu
jalan ini jalinan takdirmu
ada keindahan yang menanti

24 Januari 2014

Dinanti

Waktu yang hadir
kian mampir
kian mendekati
semakin menghimpit
antara disedari
didugai
dialpai

Di mana kita
kala ia hadir menyapa
bersalam dan disisi
hingga terlerai impian
musnah segugus harapan
kita pergi kekosongan
berat mengendong kealpaan
kita pergi kemegahan
sarat rasa cinta pada-NYA

Dinanti biar tak ingin
dinanti saat dingin
kita adalah insan-insan
akur pada naskah MUHAIMIN

Mac 2014

Wednesday 9 April 2014

Ego


Ego
menyentak kesabaran
jangan biar ranum
Ego
ku tepi ku tapis
jangan biar serdak
mendap di dasaran
Ego dijulang 
jatuh terhempas
Ego
luruh di musim salju
larut di dasar lautan

22 Febuary 2014

Sekuntum Bunga

Kudup di tangkai
bila mentari bertandang
embun menitik membasahi
kelopak yang malu berkembang
dalam pasu hiasi jambangan

Sekuntum bunga
bila ku sentuh dengan hati
bergetar rentak naluri
melihat kudup mula bimbang
akan indah berkembang
santapan sang kumbang

Sekuntum bunga
mekar hiasan taman
indahnya adalah teman
hiasan sebuah lukisan
nalurinya adalah getaran
seorang aku di tepian
menanyam aksara di selendang puisi

Sekuntum bunga 
Rindu tak terperi
antara igauan dan realiti
tertinta salam perpisahan
kelopak pergi mencipta memori
atas nama putaran takdir Illahi

24 Januari 2014

Tuesday 8 April 2014

Hujan

Hujan
sejuta kisah bila luruh
angin menderu membawa duka
terhadam emosi
tika hujan dan angin
bersatu dalam irama kehidupan

Hujan
dingin mengigit harapan
punah bila berbaur suara alam
mencuci aspal dosa
bumi yang semakin sarat
menadah kekhilafan

Hujan
berqasidah di hujung embun
merdu alunan geselan angin dingin
mendayu sebuah kesyukuran
memecah kontang
keras dan kesat dalam kolam hati

April 2014






Mimpi Kita


Mimpi kita
berbicara sendiri
dalam relung kenangan
tersimpul pada takdir
hakikat yang perlu dihadam
pedih bukan alasan
luka bukan halangan

Berdiri di denai penantian
rantai setia berloketkan impian
kian larut dimamah takdir
mimpi kita dalam dakapan fatamorgana
mimpi kita meniti jaluran pelangi

Ego di puncak kejayaan
bila mimpi berubah realiti
indah di mata pudar di hati
acuan manusia bisa pecah
terhempas di lantai takdir

Mac 2014

Warna


Warna
melonjak jiwa
dibelit kekusutan minda
akal dan rasa
bergaul dalam qalam

Warna
melarut galau
menepis silau
corak tak sehaluan
melukis realiti

Warna
pecah di hati
berselerakkan di mata
kilaunya hanya hambar

April 2014

Lukisan Duka

Merenung matamu
pudar wajah bersalut duka
dirimu pasrah dinoda resah
ujian yang bertandang
sesak dada dalam redha-MU
tangismu menyerah diri
di kaki takdir Illahi

Bila aku berbicara kisah lalu
dirimu tersenyum pudar
dalam riak kesakitan diri
sendamu seakan layu
aku menghadam hidangan deritamu

Kini
di depan pusaramu
doa kudusku mengiringi perjalanan
tiba masamu mengheret luka dunia
tiba masaku tiada ku pasti bila bermulanya....

Al Fatihah untuk arwah Aniza,Mokthar dan Hamzah.

November 2013

Monday 7 April 2014

Di tepian kali...

Di tepian kali
berteman suara lesu
air yang mengalir
bunga bakawali mengintai
celahan dedaunan
anak-anak ikan
bermesra di celahan batuan

Di tepian kali
aku bersendiri
sebatang pena dan kertas
aku berbicara sepi
aku berbicara sayu
bila kicauan burung ayam-ayam
menyapa ketenangan

Di tepian kali
di sini aku untaikan bait tintaku
bila diri terlalu leka
menganyam naskah silam
hingga alpa ada hamparan
di hadapan mata
terselindung di balik tabir memori

Di tepian ini
suara bonda menyapa
tinggalkan rindu lalu
lepaskan ikatan pilu
hanyutlah bersama lesu kali
hanyutlah bersama bisu mentari
hanyutlah bersama larut masa

 ~9 November 2013 ~