Tuesday 31 December 2013

Suara-Suara Bisu

Di balik dinding-dinding batu
suara terlontar dalam gelodak resah
bara yang terhimpun
terhambur memuntah lanar rasa
hanyut dalam masa yang melarut
di titis-titis waktu yang bakal terhenti

Suara-suara bisu
akur pada sebuah pengorbanan
meluah sejuta rahsia melempar nista
hidup ini bukan sebuah perjuangan
yang perlu ada kekalahan dan kemenangan
hidup ini adalah satu rantaian naskah
diikat dengan tanggungjawab
digari dengan keikhlasan
dalam susuran yang seindahnya
dipandu dalam relung keimanan

Suara-suara bisu
apabila diam itulah bahasa
apabila sepi itulah kata-kata
terjemahan bahasa qalbu
berbisik renungan menarikan kalam 

Nurr Bayu
Disember 2013

Sunday 29 December 2013

Sajak : Kelmarin

Kelmarin
masih mampu tersenyum
sebuah kebahagiaan di perhiasan
dinding yang kukuh
berdiri bersama rindunya
duduk bersama kasihnya

Kelmarin
Masih menyulam harapan
berpimpinan tangan bila berjalan
atas hamparan dugaan
terbentang dengan kebanggan
ada kerebahan
ada masih menjulang kesabaran

Kelmarin
aku bercerita
kisah yang luput
lara yang larut
bila hujan turun lebat
suasana lebih seindahnya
aku terlupa pernah terluka
aku terleka dalam merasai rahmat-NYA

Nurr Bayu
Disember 2014


Sunday 22 December 2013

Seorang Sahabat

Seorang sahabat
bila aku berjalan di satu laluan
menemani ku walau berbeza perhentian
berbicara denganku bila sepi ku
bertandang dengan wajah suram
tertawa disisiku bila ceriaku
menyapa luka yang dalam

Seorang sahabat
menjadi warna di atas kanvas
sebuah lukisan ku pudar
kala aku kehilangan tari jemari
melakar sebuah kisah
Seorang sahabat
menjadi pahat ukiran
sebuah tugu keukhwahan

Seorang sahabat
menjadi bebenang 
kala
ikatan harapan terlerai
di penghujung simpang penentuan
mungkiri memori semalam
terpendam
hadam di lipatan masa


~Nurr Bayu~

Saturday 7 December 2013

Sajak : Bila Bumi Menangis

Lara di hujung benua
merintih bila tiba di padang tandus
ketika manusia sibuk berbicara
tentang ego yang menggunung
harta yang melimpah ruah
di dasarannya.....
hanya kosong
hanya lompong

Bila bumi menangis
seperti seorang ibu
yang rebah diluka harapan
seperti seorang ayah
hiba diguris belati impian
manusia megah menjunjung ketamakkan
manusia megah melukis potret kesilapan

Bila bumi menangis
tidak berdaya menangkis
menampung selautan dosa
semakin sarat semakin berat
diri semakin tua
kenikmatan semakin tersia
tersungkur di tangan manusia

~ Nurr Bayu ~
7-Dec - 2013

Monday 2 December 2013

Sajak : Bila jemariku mula berbicara

Bila jemariku mula berbicara
tentang sebuah kisah dibaca
ada serawan persoalan yang melata
nilai kehidupan perlukah ada sukatan
timbang antara lebih dan kekurangan
melimpah ruah di batasan realiti

Bila jemariku mula berbicara
tentang sebuah cerita luka
ku lihat ada rasa yang bergelimpangan
keletihan dalam pertaruhan kehidupan
menangkah diri bila ada terluka
kalahkah diri bila mengalah pada kedamaian

Bila jemariku mula berbicara
aku senang sekali berkata dengan sepi
tidak mungkir janji pada nilai persahabatan
aku gembira sekali meluah pada lautan
tidak terpecah atas jalur kejujuran

Bila jemariku mula berbicara
aku masih tersenyum tika menyulam duka
aku masih ketawa tika rebah di kaki takdir....

~ Nurr Bayu ~
3 Dec 2013