Mimpi kita
berbicara sendiri
dalam relung kenangan
tersimpul pada takdir
hakikat yang perlu dihadam
pedih bukan alasan
luka bukan halangan
Berdiri di denai penantian
rantai setia berloketkan impian
kian larut dimamah takdir
mimpi kita dalam dakapan fatamorgana
mimpi kita meniti jaluran pelangi
Ego di puncak kejayaan
bila mimpi berubah realiti
indah di mata pudar di hati
acuan manusia bisa pecah
terhempas di lantai takdir
Mac 2014
No comments:
Post a Comment